Pengertian, Tujuan Keluarga Berlingkungan Pendidikan - DENAWANTO

5/10/2019

Pengertian, Tujuan Keluarga Berlingkungan Pendidikan

Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodrati dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family : ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada orang lain seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).

Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.
  • Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
  • Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
  • Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang belajar.
  • Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
  • Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua yang terlalu tinggi.
  • Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
  • Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.

Tujuan Program Keluarga Berlingkungan Pendidikan (KBP) :
  • Meningkatkana tanggung jawab dan kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak;
  • Meningkatkan peran dan fungsi keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama dan paling utama;
  • Mewujudkan lingkungan keluarga yang harmonis, saling menghormati berdasarkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya;
  • Mewujudkan budaya hidup bersih, sehat, rapi, aman dan nyaman di lingkungan keluarga;
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.

Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal berikut.
  • Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
  • Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
  • Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut;
  • Memelihara dan membesarkan anak.
  • Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
  • Member pengajarandalam arti yang luas.
  • Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.

Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.

Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih