Air Terjun Benang Stokel Dan Asal Usulnya - DENAWANTO

1/02/2019

Air Terjun Benang Stokel Dan Asal Usulnya

Air Terjun Benang Stokel Dan Asal Usulnya,

seperti yang di kutip dari http://www.koranmerah.com/2018/03/25/legenda-di-balik-benang-stokel/ bahwa air terjun benanf stokel memiliki legenda dan asal muasal namanya. seperti apa legendanya silahkan lanjutkan membaca.

Air Terjun Benang Setokel memiliki 2 terjunan air yang berketinggian sekitar 30 meter.  Air terjun disebelah kiri memiliki debit yang lebih besar dibandingkan yang kanan.  Sementara itu di bawahnya terdapat kolam kecil tempat penampungan curahan air yang jatuh dari atas.  Kolam ini dapat digunakan untuk mandi dan berenang.  Air terjun ini berada di ketinggian 552 m dari permukaan laut (dpl) di kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani.
Nama Benang Stokel dalam bahasa setempat berarti segumpal benang.  Nama ini diberikan karena bentuk air terjun ini menyerupai benang yang diikat menyatu.
Sekitar 500 meter ke bagian hulu atas dari lokasi Air Terjun Benang Stokel terdapat juga air terjun yang bernama Benang Kelambu.Air terjun ini bersumber langsung dari mata air besar yang menyembul di puncak gunung.  Untuk menuju Air Terjun Benang Kelambu tersebut harus melewati jalan setapak  sejauh 1 km (dengan waktu tempuh sekitar 30 menit) menembusi hutan tropis dengan lembah dan bukit yang terjal.
Mitos yang berkembang di masyarakat selama ini menyatakan, Air Terjun Benang Stokel menjadi tempat membersihkan diri Dewi Anjani – makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Rinjani. Pada waktu-waktu tertentu konon Dewi Anjani turun dari gunung kemudian mandi dan membersihkan rambutnya di Benang Stokel. Oleh karena itu, banyak masyarakat percaya mereka yang mempunyai masalah dengan rambutnya, seperti rontok, ingin menghitamkan rambut, akan mandi di Air Terjun Benang Stokel.
Selain itu dari cerita unik di balik kecantikan Benang Stokel.  Konon, jalur Benang Stokel – Gunung Rinjani sering digunakan oleh orang-orang sakti untuk mencari berkah atau keselamatan dengan melakukan pendakian untuk bertapa ke Gunung Rinjani, yang hingga saat ini, kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh warga setempat. Jalur pendakian ini hanya memerlukan waktu tujuh jam saja sehingga memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan lewat jalur kawasan Sembalun, Lombok Timur atau Senaru, Lombok Utara.
Terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara,Kabupaten Lombok Tengah,NTB.
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit).  Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao.  Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak.  Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.
Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal,namun jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.tidak terlalu banyak petunjuk arah di persimpangan jalan,membuat pengunjung harus berhati hati agar tidak tersesat dan salah arah.
Sesampai di pintu masuk area parkiran air terjun perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga ke lokasi air terjun berada.  Di sepanjang jalan setapak ini banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan.

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih