Air Terjun Benang Stokel Dan Asal Usulnya
Air Terjun Benang Stokel Dan Asal Usulnya,
seperti yang di kutip dari
http://www.koranmerah.com/2018/03/25/legenda-di-balik-benang-stokel/ bahwa air terjun benanf stokel memiliki legenda dan asal muasal namanya. seperti apa legendanya silahkan lanjutkan membaca.
Air Terjun Benang Setokel memiliki 2 terjunan air yang berketinggian
sekitar 30 meter. Air terjun disebelah kiri memiliki debit yang lebih
besar dibandingkan yang kanan. Sementara itu di bawahnya terdapat kolam
kecil tempat penampungan curahan air yang jatuh dari atas. Kolam ini
dapat digunakan untuk mandi dan berenang. Air terjun ini berada di
ketinggian 552 m dari permukaan laut (dpl) di kawasan Wisata Taman
Nasional Gunung Rinjani.
Nama Benang Stokel dalam bahasa setempat berarti segumpal benang.
Nama ini diberikan karena bentuk air terjun ini menyerupai benang yang
diikat menyatu.
Sekitar 500 meter ke bagian hulu atas dari lokasi Air Terjun Benang
Stokel terdapat juga air terjun yang bernama Benang Kelambu.Air terjun
ini bersumber langsung dari mata air besar yang menyembul di puncak
gunung. Untuk menuju Air Terjun Benang Kelambu tersebut harus
melewati jalan setapak sejauh 1 km (dengan waktu tempuh sekitar 30
menit) menembusi hutan tropis dengan lembah dan bukit yang terjal.
Mitos yang berkembang di masyarakat selama ini menyatakan, Air
Terjun Benang Stokel menjadi tempat membersihkan diri Dewi Anjani –
makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Rinjani. Pada
waktu-waktu tertentu konon Dewi Anjani turun dari gunung kemudian mandi
dan membersihkan rambutnya di Benang Stokel. Oleh karena itu, banyak
masyarakat percaya mereka yang mempunyai masalah dengan rambutnya,
seperti rontok, ingin menghitamkan rambut, akan mandi di Air Terjun
Benang Stokel.
Selain itu dari cerita unik di balik kecantikan Benang Stokel.
Konon, jalur Benang Stokel – Gunung Rinjani sering digunakan oleh
orang-orang sakti untuk mencari berkah atau keselamatan dengan melakukan
pendakian untuk bertapa ke Gunung Rinjani, yang hingga saat ini,
kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh warga setempat. Jalur
pendakian ini hanya memerlukan waktu tujuh jam saja sehingga memiliki
jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan lewat jalur kawasan
Sembalun, Lombok Timur atau Senaru, Lombok Utara.
Terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara,Kabupaten Lombok Tengah,NTB.
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu
tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30
menit). Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum
sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua
atau empat.
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau,
hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao. Di pertigaan ini arahkan
kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak.
Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara
melewati jalan pedesaan.
Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal,namun jalan cukup sempit
untuk dua kendaraan berpapasan.tidak terlalu banyak petunjuk arah di
persimpangan jalan,membuat pengunjung harus berhati hati agar tidak
tersesat dan salah arah.
Sesampai di pintu masuk area parkiran air terjun perjalanan
dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga
(sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan
hingga ke lokasi air terjun berada. Di sepanjang jalan setapak ini
banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman
ringan.
dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih