Tradisi Adat Pernikahan Suku Sasak Nusa Tenggara barat - DENAWANTO

1/11/2019

Tradisi Adat Pernikahan Suku Sasak Nusa Tenggara barat

Tradisi Adat Pernikahan Suku Sasak Nusa Tenggara barat, Pernikahan adalah sesuatu yang sakral antara dua insan antara laki-laki dan perempuan yang menginginkan hidup bersama dan memperoleh keturunan untuk melanjutkan keturunannya. pernikahan adalah hal yang paling di utamakan oleh oleh sepasang kekasih karena melauli pernikahanlah mereka sah secara Agama, adat budaya dan sah secara hukum negara.

di Indonesia sendiri memiliki bermacam-macam suku dan buadya, yang dimana setiap suku dan budaya memiliki tata cara pernikahan yang berbeda-beda minsalnya, pernikahan di pulau jawa menggunakan adat jawa, kalau di pulau bali menggunakan adat bali,, begitu juga di pulau lombok nusatenggara barat memiliki tata cara pernikahan tersendiri.

dalam pernikahan di suku sasak memiliki beberapa proses yang dimana menjadi adat dan budaya turun temurun dari nenek moyang atau warisan para leluruh zaman dulu diantaranya: Midang, Merarik atau memaling, mesejati, selabar, sorong serah aji kerama, dan ngelewaq.

dari beberapa proses pernikahan diatas akan kita kupas satu persatu, sebagiai bahan pembelajaran kita semua dan artikel ini bersumber dari: https://www.denawanto.online/2016/06/tata-cara-pernikahan-adat-suku-sasak.html yang dimana artikel ini di post bukan bertujuan Copy Paste tetapi sebagi bahan reprensi untuk pengetahuan kita bersama.

Nyongkolang
pernikahan di lakukan oleh sepasang kekasih yang bertujuan untuk hidup besama dan mencari kebahagiaan. dilakukan dengan beberapa tahapan proses:

1. Midang
 midang dalam bahasa indonesia adalah seorang laki-laki yang datang mengunjungi rumah seorang perempuan (seorang Pacar) untuk bersilaturahmi dengan pihak keluarga atau melakukan pendekatan. di pulau lombok sendiri midang di lakukan pada malam hari biasanya dari jam 6 sampai jam 10 malam, dan disetiap tempat memiliki aturan yang berbeda-beda tergantung kesepakatan masyarakat setempat.


2. Melakok Atau Melamar
sama seperti daerah lain, melakok aatau melamar adalah sebuah kunjungan dari pihak laki-laki dan meminta izik kepada pihak keluarga permpuan untuk menikahkan anak perempuannya dengan anak laki-lakinya, dan disini antara laki-laki dan perempuan sudah saling kenal dan lebih daling sudah berpacaran.

3. Memaling
memaling merupakan langkah terakhir dari pihak laki-laki dengan cara melarikan perempuan idamannya tanpa sepengetahuan dari pihak keluarga. memaling ini biasanya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang tidak direstui pernikahannya tetapi mereka saling cinta.

4. Mesejati
merupakan pemberitauhan kepada pihak perempuan bahwa anak perempuan mereka telah dilarikan oleh laki-laki yang ingin menikahinya. mesejati di lakukan oleh ketua RT, tokoh adat, dan kepala dusun dari pihak laki-laki.

5. Menyelabar
merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak laki-laki untuk berkordinasi dengan pihak perempuan, dlam hal ini yang dibicarakan adalah kapan waktu nyongkolag, apa saja permintaan dari pihak perempuan yang perlu di persiapkan. pihak laki-laki hanya bisa berkordinasi melalui utusan yang di tunjuk oleh pihak laki-lai.

6. Sorong Serah Aji Kerama
pada tahap ini adalah tahap bahagia antara pihak laki-laki dan perempuan. karena pada tahap ini mereka melaksanakan kegiatan nyongkolang ke rumah perempuan yang di iringi oleh kesenian-kesenian tradisional sasak.

7. Ngelewaq
ngelewaq atau ngerapah adalah pihak laki-laki mngunjungi rumah mertuanya yang pertama kali setelah nyongkolang atau sorong serah aji kerama. biasanya pada tahap ini pihak perempuan memberikan sebagian perlengkapan atau kebutuhan rumah tangga yang menjadi hak miliki dari keluarga atau pasangan yang baru menikah.

dari sekian proesi dan tata cara pernikahan suku sasak,  penulis mengambil contoh yang ada di lombok utara khususnya kevcamatan tanjung. kemungkinan besar di tempat lain berbea seperti lombok timur dan lombok tengah, tetapi pada dasarnya tetap sama yaitu menikahkan laki-laki dan perempuan supaya sah dimata hukum agama dan budaya setempat.

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih