Pengertian Dan Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat - DENAWANTO

10/23/2019

Pengertian Dan Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat

Pengertian Pendidikan sepanjang Hayat
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengalaman diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Berikut ini beberapa pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan, antara lain:
a) Delker (1974) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalamnya. Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan, serta apabila ada kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.

b) Gestrelius (1977) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar berkelanjutan. Dalam pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar. Di sisi lain dari pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang baik.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas penulis menyimpulkan pendidikan sepanjang hayat adalah usaha sadar manusia secara wajar dan alamiah mengembangkan potensi diri serta memperluas pengetahuan sehingga dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.

Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat

Wiyani (2014:29) menuliskan “Bahwa karakteristik berasal dari (bahasa Inggeris: characteristic) diartikaan sebagai sifat yang khas”. Jadi, karakteristik pendidikan sepanjang hayat ini dapat diartikan dengan ciri khas berbagai bentuk terkait pendidikan sepanjang hayat dalam hal penerapannya. Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat sebagai berikut:

a) Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.

b) Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.

c) Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan non-formal.

d) Pendidikan sepanjang hayat mampu menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah.

e) Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian dari proses hidup yang berkesinambungan.

f) Pendidikan sepanjang hayat lebih mengutamakan pembekalan sikap dan metode dari pada isi pendidikan.

g) Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi pelaku utama dalam proses pendidikan.

h) Pendidikan sepanjang hayat memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Tetapi, saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif.

i) Tujuan akhir pendidikan sepanjang hayat adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih