Jaje Tujak dan Poteng Makanan Khas Sasak Yang Terlupakan - DENAWANTO

1/15/2019

Jaje Tujak dan Poteng Makanan Khas Sasak Yang Terlupakan

Jaje Tujak dan Poteng Makanan Khas Sasak Yang Terlupakan, kuliner khas sasak tergolong sangat banyak serta memang tidak begitu banyak di jual di pasaran, yang membuatnya di kenal oleh kalangan banyak orang dan wisatawan yang berkunjung ke pulau lombok. tak heran jika hanya sebagian saja yang wisatawan tau makanan khas sasak seperti pelecing dan kuliner ares yang biasanya di jual untuk sayur di warung tradisional.
jaje tujak dan poteng

poteng dan jaje tujak memang tidak begitu terkenal seperti halnya makanan khas sasak lainnya. karena biasanya makanan ini di sajikan pada saat acara-acra tertentu seperti acara pernikahan atau nyongkolang.
jaje tujak di sajikan dengan poteng
jaje tujak berasal dari bahasa sasak yang kalau di artikan secara satu persatu, atau menurut bahasa seperti berikut ini: jaje (sasak) artinya jajan (indonesia), Tujak (sasak) Tumbuk (indonesia). kalau kita gabungkan artinya jajan yang di buat dengan cara di tumbuk. Jaje Tujak sendiri di tumbuk dengan kayu yang sudah di buat khusus dalam bahasa sasak disebut anggu versi indonesianya saya kurang tau.

jaje tujak biasanya di hidangkan dengan Poteng yang menjadi satu kesatuan, dengan memiliki cita rasa yang begitu menggoda ketika kedua jajan tersebut di konsumsi secara bersamaan.
poteng Vs jaja tujak
Poteng adalah ketan yang di kukus tanpa kelapa, proses pembuatannya tidak berbeda jauh dari jaje tujak, hanya ada beberapa proses yang berbeda, poteng ini sendiri tidak di buat seperti jaje tujak yang di tumbuk, hanya setelah di kukus ketan tersebut di dinginkan dan di berikan ragi atau di campur dengan menggunakan tape dan di diamkan hingga kurang lebih 2 hari.

biasanya jaje tujan dan poteng dibuat secara terpisah, poteng di buat terlebih dahulu atau sehari 2 hari sebelumnya , lalu jaje tujak di buat pada hari berikutnya.

untuk menikmati kedua jajan ini secara bersamaan harus dipean terlebih dahulu, karena jajan ini bersifat alami dan tanpa bhan pengawet, dan tidak tahan lama sehingga menyulitkan parawisataan untuk mencicipi kedua jajan ini secara bersamaan.

semoga informsi ini bisa bermanfaat untuk anda

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih