Makalah Tentang Public Opinion Dalam Kehidupan Sehari-hari - DENAWANTO

5/16/2019

Makalah Tentang Public Opinion Dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGOpini Publik merupakan aktifitas manusia yang muncul ketika ada seseorang yang atau tokoh yang dianggap lebih misalnya fakar ekonomi Indonesia. Ketika imformasi yang disebarkan melalui media maka akan muncul timbal balik, yang kemudian akan membentuk kekuatan untuk membahas atau menyelesaikan masalah yang di informasikan. Tentunya ada hal-hal yang mempengaruhi proses bias terbentuknya opini publik tersebut sehingga bisa dikatakan opini publik.

Opini publik adalah merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang yang ingin menyampaikan suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung atau melalui media/perantara, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi secara langsung ataupun melalui media seperti media cetak, media massa bahkan media sosial sekaligus.

B. RUMUSAN MASALAH
  • Apa pengertian public opinion?
  • Jelaskan proses terbentuknya public opinion?
  • Jelaskan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi public opinion?
  • Apa saja strategi komunikasi dalam pembentukan public opinion?
  • Jelaskan cara-cara dalam menciptakan public opinion?
  • Apa saja unsure-unsur public opinion?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian opini publik, proses terbentuknya opini public, faktor-faktor yang mempengaruhi opini public, strategi komunikasi dalam pembentukan opini public, cara-cara dalam menciptakan opini public dan unsur-unsur opini public.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUBLIC OPINION
Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“ sedangkan opinion dialih bahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan “hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan “masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“ (Sunarjo, 1984 :22). Public Relations berfungsi sebagai penyambung opini publik dan menampungnya untuk di tujukan kepada seseorang yang ingin dituju tersebut.

Menurut Olii ( 2007:20), Opini adalah pendapat, ide ataupun hasil pikiran manusia untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan, akan tetapi kebenaran atau kesalahannya belum bisa dapat langsung ditentukan kerena terkadang belum melalui proses penelitian terlebih dahulu. Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan social.

Opini publik adalah merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang yang ingin menyampaikan suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung atau melalui media/perantara, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi secara langsung ataupun melalui media seperti media cetak, media massa bahkan media sosial sekaligus. Opini publik juga bisa dilakukan beramai-ramai ataupun secara individual.

B. PROSES TERBENTUKNYA PUBLIC OPINION
Sosiolog dan ahli komunikasi Jerman, Ferdinand Tonnties, mengemukakan tiga tahap pembentukan opini publik berikut :
Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang dimana yang merupakan tahap dimana suatu masalah masih acak, tidak menentu, dan sebatas kabar angin.
Die Fleissigen position, yaitu tahap pembicaraan mengenai suatu masalah mulai terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini muncul pro dan kontra, isu bisa disetujui bisa juga tidak.
Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun kesepakatan bagaimana seharusnya masalah diselesaikan.

Kemudian dari beberapa pendapat ahli, menurut Cutlip dan Center ada empat tahap sebagai proses terbentuknya opini publik, yaitu :
Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
Munculnya beberapa alternatif yang memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif.
Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.

Opini publik terbentuk jika dalam diskusi tidak ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil diyakinkan atau mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.

Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita mengenal opini publik murni dan opini public tidak murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :
Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik.
  • Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan.
  • Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki.
  • Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan.
  • Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUBLIC OPINION

Opini publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
  • Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
  • Kondisi Sosial, Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
  • Kondisi Ekonomi, Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
  • Ideologi, adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
  • Organisasi, Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
  • Media Massa, Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan.
D. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN PUBLIC OPINION
Berikut ini adalah beberapa macam strategi komunikasi yang bisa diterapkan untuk membentuk opini publik. Ini biasanya digunakan terutama ketika masyarakat akan memberikan tanggapan kepada suatu kebijakan baru dari pemerintah atau menunjukkan sikap secara umum terhadap suatu isu. Tentu saja, tujuan tersebut biasanya akan memberikan nilai positif tersendiri dalam masyarakat meski tidak jarang pula kadang masyarakat justru digiring opininya sehingga memiliki suatu penilaian tersendiri terhadadap isu-isu tertentu. Berikut ada 8 strategi komunikasi dalam pembentukan opini public diantaranya:
  • Memanfaatkan Media Massa, Media massa bisa digunakan sebagai salah satu strategi komunikasi untuk membuat opini publik. Ragam dari media massa tersebut seperti misalnya iklan layanan masyarakat yang disiarkan melalui televisi, radio hingga internet sekalipun. Masyarakat yang sering terpapar dengan informasi tersebut lama kelamaan akan mulai membuat suatu opini. Peran media massa sangat penting untuk pembentukan opini publik.
  • Menggunakan Media Sosial, Media sosial juga bisa digunakan untuk semakin mempercepat penyebaran opini. Sebagaimana kita ketahui, media sosial sekarang ini bisa sangat efektif dalam menggiring masyarakat untuk memiliki suatu penilaian tertentu. Media sosial juga mungkin akan memberikan efek media massa. Penggunaannya dinilai bisa jauh lebih efektif karena masyarakat bisa merasa terlibat langsung dan “tersentuh” melalui media sosial.
  • Mengutamakan Komunikasi Persuasif, Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang cenderung memiliki ajakan-ajakan tertentu. Ini adalah strategi komunikasi dalam pembentukan opini publik yang bisa digunakan terutama untuk membuat masyarakat membenarkan sesuatu. Ada beberapa macam teknik lagi dalam komunikasi persuasif yang bisa dipelajari lebih lanjut supaya proses pembentukan opini ini berlangsung dengan efektif.
  • Menyematkan Data, Pemaparan data akan menjadikan suatu pendapat lebih matang dan terorganisir. Data yang valid diperlukan untuk membuat bukti atau paparan yang berkualitas. Masyarakat sekarang cenderung mudah terpancing bahkan hanya dengan info yang terdengar bombastis. Pemaparan data akan menjadikan pendapat tersebut menjadi lebih diyakini dan dipercaya.
  • Menggunakan Perencanaan Matang, Perencanaan yang matang ini selain melibatkan data juga memprediksikan kemungkinan-kemungkinan apa saja setelah opini publik bisa terbentuk. Strategi yang tepat perlu merancang dari sebelum dilakukannya pembuatan opini publik hingga efek yang diharapkan. Ini akan sangat membantu supaya proses tersebut bisa berjalan dengan sistematis.
  • Menggunakan Simpati, Komunikasi yang digunakan dalam pembentukan opini publik hendaknya juga menggunakan simpati. Simpati adalah perasaan yang mampu merasakan apa yang diinginkan oleh orang lain. Dengan menggunakan simpati ini, maka orang lain akan merasa dipahami sehingga opini bisa lebih cepat terbentuk.
  • Menunjukkan Sikap Penerimaan, Selain dengan menggunakan simpati, sikap penerimaan juga diperlukan supaya proses komunikasi tersebut bisa berjalan dengan baik. Perbedaan pendapat akan ditampung walaupun tidak disetujui. Namun setidaknya dengan menampung perbedaan pendapat tersebut, orang akan merasa dihargai dengan pendapatnya sendiri.
  • Memberikan Kesan (Impression), Setelah simpati dan sikap penerimaan dilakukan, maka komunikasi yang dihasilkan akan memberikan suatu kesan. Manakala seseorang sudah terkesan dengan hal ini, maka ia tidak akan segan-segan untuk kemudian ikut terlibat dalam pembentukan pendapat atau opini.
E. CARA-CARA DALAM MENCIPTAKAN PUBLIC OPINION
Dalam praktik PR dalam menciptakan opini public ada 3 cara, yaitu sebagai berikut :
  • Tekanan (pressure), Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara individu yang mempunyai kewibawaan/charisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan jabatan atau kekuasaan tertentu.
  • Membeli (buying), Sama dengan “membeli suara” alias menyogok dengan sejumlah uang (money politic) agar bias memperoleh dukungan, cara ini sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan sebagainya ,termasuk kegiatan orsospol dalam pemilu untuk mencari dukungan suara lebih banyak. Kegiatan membeli suara opini publik ini juga diperlukan dalam rapat pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya menjaga publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang selama ini telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing.
  • Bujukan/ persuasi, Yang paling tepat atau wajar dalam aktivitas peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan cara membujuk.
F. UNSUR-UNSUR OPINI PUBLIK
  • Belief/keyakinan, Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya masyarakat akan percaya terhadap berita yang disampaikan oleh media massa.
  • Attitude/sikap, Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang. Misalnya masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap berita yang sampaikan oleh media massa.
  • Persepsi, Proses memberi makna pada sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.
Menurut Susanto dan Herbert Blumer, mengemukakan bahwa opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
  • Adanya suatu isu yang kontroversial.
  • Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.
  • Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik.
  • Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan di ekspresikan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan social. Ada empat tahap sebagai proses terbentuknya opini publik, yaitu : ada isu yang perlu dipecahkan, munculnya beberapa alternatif yang memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternative, dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok dan untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.

Opini publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendidikan, kondisi social, kondisi ekonomi, ideologi, organisasi, dan media massa. Cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan opini public yaitu adanya tekanan (pressure), membeli (buying), dan adanya bujukan/ persuasi. Unsur-unsur yang ada didalam opini public yaitu keyakinan, sikap dan persepsi.

DAFTAR PUSTAKA
http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/10/opini-publik.html

http://erryhidayat7.blogspot.com/2016/02/makalah-opini-publik.html

https://pakarkomunikasi.com/strategi-komunikasi-dalam-pembentukan-opini publik.html

https://denawanto.blogspot.com/2018/12/makalah-psisikologi-sosial-tentang_16.html

dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih