Tuntunan Puja Bakti Umum Umat Buddha Bagi Umat Awam
Dalam pembacaan
paritta perlu diperhatikan lambang dan cara pembacaan huruf Pali yang mempunyai
perbedaan dengan bahasa Indonesia. Beberapa hal yang perlu diketahui untuk
pembacaan paritta adalah sebagai berikut :
a) Dalam
bahasa Pali terdapat 8 huruf hidup yang dibaca dengan vokal pendek dan vokal
panjang, yaitu :
- a, i, u : dibaca dengan vokal pendek
- ā, ī, ū, e, o : dibaca dengan vokal panjang
b) Aksara ń dan ṁ dibaca ng, dan ng dibaca ngg
Contoh : sańkhara, dibaca : sang-kha-ra. sukhaṁ : dibaca su-khang. ańguttara,
Buddhaṁ, dibaca : Bud-dhang, bukan bu-dhang.
Dhammaṁ,
dibaca : dham-mang, bukan dha-mang.
c) Aksara ñ dibaca ny, ññ dibaca
nny
Contoh : ñāna, dibaca : nya-na. pañña, dibaca : pannya.
d)
Aksara
v dilafalkan sebagai w (bukan f)
Catatan :
Lambang Aksara (tanda
baca) yang lazim terdapat dalam huruf pali sengaja tidak kami sertakan dalam
bacaan paritta ini, dan sebagai penggantinya, bacaan paritta ini telah kami
sesuaikan penulisannya dengan pelafalan aksara bahasa Indonesia pada umumnya. Tujuan
kami adalah semata-mata agar para pembaca paritta pemula tidak mengalami
kesulitan dalam melafalkannya, jadi cukup baca saja seperti halnya anda membaca
buku atau tulisan-tulisan berbahasa Indonesia lainnya.
Namun untuk pembacaan
yang benar mengenai intonasi,vokal dan konsonannya, kami sarankan ikutilah
pembacaan paritta di vihara-vihara tempat Anda biasanya berpuja-bakti.
__________________________________________________________________________
Tuntunan Puja Bakti
1.
Pembukaan
3.
Puja Katha
4.
Pubbabhaganamakara /Vandana
6.
Pancasila
8.
Dhammanussati
9.
Sanghanussati
11.
Manggala Sutta
12.
Karaniyametta Sutta
14.
Penutup
dimohon supaya komentar relevan dengan judul postingan terima kasih